Cerita / Stories
Cerita adalah sebuah sarana untuk memberikan sebuah value dari generasi ke generasi.
Yesus menggunakan cerita untuk mengajarkan kebenaran kepada murid-murid-Nya. Kenapa? karena kebenaran bukan hanya sesuatu harus kita ketahui, tetapi harus kita hidupi, dan cerita akan membuat kita lebih mudah untuk memahaminya.
Lukas 15 - cerita / perumpamaan mengenai Domba yang Hilang, Dirham yang Hilang, dan Anak yang Hilang. Inti utama dari ketiga cerita ini adalah kebahagiaan yang besar ketika kita berhasil menemukan sesuatu yang hilang. Hal ini mudah sekali dipahami, tapi tahukah Anda mengapa untuk menjelaskan hal ini, Yesus harus menggunakan 3 cerita secara berurutan?
Waktu itu orang Farisi dan Ahli Taurat sangat memandang rendah orang-orang yang ada di sekitar mereka. Mereka menganggap kalau merekalah yang terbaik dan manusia yang lain hanyalah debu. Jadi Yesus menceritakan kisah-kisah ini supaya murid-murid yang mendengar-Nya, termasuk para Ahli Taurat dan orang Farisi ini bisa mengerti dengan jelas dan bukan hanya mengerti, tapi juga melakukannya.
Domba yang hilang harus ditemukan, mengapa? karena 1 domba yang hilang akan berpengaruh bukan hanya kepada gembala yang menjaganya, tapi kepada seluruh komunitas yang ada disitu. Bukan berarti Tuhan Yesus tidak mempedulikan ke-99 domba yang lain, tapi seharusnya ke-99 ini lebih peduli kepada 1 yang terhilang. Inilah artinya dari Walk with One. Milikilah hati seperti sang gembala yang rela untuk terus mencari hingga akhirnya 1 domba itu ditemukan, bukan seperti orang Farisi yang menyalahkan si gembala kenapa tidak memperhatikan ke-99 domba yang lainnya.
Dirham yang hilang akan sangat sulit ditemukan diantara jerami dan penerangan yang sangat sedikit. Penekanan cerita ini adalah kepada sang wanita yang mau untuk membersihkan seluruh rumahnya, demi menemukan 1 dirham yang hilang ini. Di masa itu 10 dirham yang dimiliki oleh seorang wanita adalah miliknya yang sangat berharga yang akan dia gunakan di hari pernikahannya. Jadi kehilangan 1 koin sangatlah berpengaruh bagi wanita itu. Nilainya terlalu besar. Yesus berkata ketika wanita ini akhirnya menemukan dirham yang hilang itu, apakah kita akan bersukacita dengan dia atau mengutuknya karena ia menghilangkannya? bersukacitalah bersama mereka yang menemukan harta berharga mereka kembali, itulah hati Bapa.
Anak yang hilang menceritakan bagaimana hati sang ayah yang mau menerima kembali anaknya dengan penuh kekurangan itu dengan penuh kasih karunia. Tapi kemudian Yesus menceritakan tentang anak sulung yang marah kepada ayahnya. Ia bahkan mengatakan kalau adiknya menghabiskan uangnya bersama para pelacur, padahal tidak pernah disebutkan sebelumnya. Apakah kita juga merasa marah ketika seseorang yang sangat berdosa diampuni?
Melalui ketiga kisah ini kita belajar bahwa Bapa sangat mengasihi semua manusia, sebesar apapun dosa mereka, dan Ia mau agar kita semua memiliki hati yang sama, yang mengasihi dan mencari mereka yang terhilang karena mereka sangatlah berharga.